jump to navigation

Apakah Lailatul Qadar itu, Kapan Terjadinya? 25 Agustus 2010

Posted by yopie noor in Fiqih.
Tags: , , ,
trackback

ramadan flash ecard
Ramadan Flash Card

Soal: Apakah Lailatul Qadar itu dan kapankah terjadinya? Dan bagaimanakah hubungannya dengan Nuzulul Qur’an?

Jawab:
Lailatul Qadar itu artinya: Malam Kemuliaan. Malam Kemuliaan ini maksudnya ialah malam permulaan diturunkannya al-Qur’an kepada Nabi saw.

Sudah tidak syak lagi bahwa Qur’an itu diturunkan pada bulan Ramadhan.

Hanya yang menjadi perselisihan ialah tanggal berapa dari bulan Ramadhan itu diturunkannya.

Diterangkan oleh Imam Ibnu Hajar di kitabnya “Fathul Bari'” juz 4, halaman 187-190, bahwa ada 46 macam pendapat ulama tentang menetapkan waktunya itu. Masing-masing membawa alasannya. Diantara alasan-alasan itu ada yang tidak sah, ada yang timbul dari faham-faham dan ada yang sah.

Alasan-alasan yang tidak sah, yang timbul dari faham-faham, baiknya tidak kita perbincangkan, karena semua itu belum memastikan kebenarannya. Yang perlu kita bicarakan ialah keterangan-keterangan yang sah dari Hadits-hadits.

Sabda Nabi saw:

(1)
‎تحرو الية القد في الوترمن العشر الاواخر من رمضان

artinya: Carilah Lailatul Qadar pada tanggal ganjil dari sepuluh hari yang akhir-akhir dari Ramadhan. (HSR. Bukhari).

Maksudnya: Carilah dari tanggal 21 sampai 29 (30) Ramadhan. Hadits ini belum memberi ketentuan tanggalnya. Boleh jadi tanggal 21 atau 23 atau 25 dan seterusnya.

(2)
تحرو اليلة القدر فى العشر الاواخر من رمضان

artinya: Carilah malam Lailatul Qadar sepuluh hari yang akhir-akhir dari Ramadhan. (HSR. Bukhari).

Yaitu: Carilah pada tanggal 21, 23, 25, 27, atau 29 Ramadhan. Hadits ini agak lebih tertentu dari Hadits no. 1. Hadits ini tidak bertentangan dengan no. 1, karena Hadits ini menentukan keumuman pada Hadits no. 1.

(3)
فمن كان متحريها فليتحر هافى السبع الاواخر

artinya: Maka barangsiapa hendak mencarinya, carilah dia pada tujuh hari yang akhir-akhir. (HSR. Bukhari dan Muslim).

Yaitu: Kalau Ramadhan itu 30 hari, carilah dari tanggal 24 sampai 30 = 7 hari. Kalau Ramadhan itu 29 hari, carilah dari tanggal 23 sampai 29 = 7 hari.

Hadits ini tidak bertentangan dengan Hadits no. 1, karena Hadits ini menganjurkan kalau mau mencarinya, maka carilah pada tanggal-tanggal tersebut. Sabda ini tidak menetapkan bahwa Lailatul Qadar itu hanya ada pada tanggal-tanggal tersebut dan tidak memberi arti bahwa selain tanggal tersebut tidak ada Lailatul Qadar.

(4)
التمسو هافى التاسعة والسابعة والخامسة

artinya: Carilah dia pada kesembilan, ketujuh dan kelima. (HSR. Bukhari).

“Yang kesembilan” maksudnya yang kesembilan dari 10 hari akhir Ramadhan, yaitu tanggal 21. “Yang ketujuh” maksudnya: tanggal 23 dan “Yang kelima” maksudnya: tanggal 25 Ramadhan.

Ringkasnya: Carilah pada tanggal 21, 23 dan 25. Ini tidak bertentangan dengan Hadits no. 2, karena Hadits ini tidak membatas bahwa hanya pada tanggal-tanggal tersebut saja yang harus dicari.

(5)
ليلة القدر ليلة سبع وعشرين

artinya: Lailatul Qadar itu, malam ke 27. (HR. Abu Dawud dll).

Hadits ini tidak membatas bahwa Lailatul Qadar hanya ada pada tanggal 27 saja. Oleh karena itu, tidak bertentangan dengan Hadits-hadits tersebut diatas, malah ia termasuk dalam salah satu Hadits-hadits itu.

Kesimpulan dari Hadits-hadits di atas:

a. Lima Hadits tersebut menunjukkan bahwa Lailatul Qadar itu terkadang ada pada tanggal 21 atau 23 atau 25 atau 27 atau 29 Ramadhan.

b. Kita tidak dapat menentukan di salah satu dari tanggal-tanggal tersebut. Nahi saw sendiri pernah bersabda:

(6)
اريت ليلة القدر ثم انسيتها

artinya: Pernah ditunjukkan kepadaku Lailatul Qadar, lalu dijadikannya aku lupa kepadanya.(HSR. Bukhari).

Lebih tegas lagi, diriwayatkan bahwa Nabi bersabda:

(7)
خرجت لاعلمكم بليلة القدز فتخا صم اثنان منكم فرفع علمهاوهذا خيرلكم لتجدوافى العشر الاواخر كاها ولكن تحروها فى الاوتار فانها ارجى الليالي

artinya: Aku keluar hendak memberi tahu kamu tentang Lailatul Qadar, lalu ada dua orang dari antara kamu berbantahan, maka dihilangkan pengetahuan (untuk menentukan)-nya;adalah ini baik bagi kamu untuk mencarinya pada sepuluh hari yang akhir-akhir seluruhnya, tetapi carilah dia pada tanggal-tanggal ganjil, karena tanggal-tanggal ganjil itu adalah malam-malam yang lebih besar harapannya. (at-Taj 95).

Berkata Imam Ibnul Araby:

الصحيح انهالاتعلم

artinya: Sebenarnya Lailatul Qadar itu tidak bisa diketahui. (Fathul Bari’ 4: 190).

Dari keterangan-keterangan tersebut, dapat kita ketahui bahwa Lailatul Qadar itu adanya sesudah tanggal 20 bulan Ramadhan.

Hadits-hadits yang mengatakan Lailatul Qadar pada 17 Ramadhan, tidak ada yang sah. Alasan-alasan lain yang menetapkan 17 Ramadhan, sehingga menjadi Nuzulul Qur’an pun belum dapat diterima kekuatannya.

Oleh karena itu, belum dapat dibenarkan penetapan turunnya Qur’an pada tanggal 17 Ramadhan.

al-Ustadz Abdul Qadir H

Komentar»

No comments yet — be the first.

Tinggalkan komentar